PEMERINTAH DESA EYAT MAYANG DISTRIBUSIKAN BERAS CADANGAN PANGAN KE 527 KELUARGA PENERIMA MANFAAT

  • Mar 06, 2024
  • PPID Eyatmayang

Eyatmayang.desa.id – sebanyak 527 Penerima Menerima masing-masing 10 kg bantuan beras pangan untuk alokasi Periode 2024 sudah didistribusikan di desa Eyat Mayang Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat (06/03/2024). 

Distribusi bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah bertujuan untuk penanggulangan kekurangan pangan untuk mencegah terjadinya krisis pangan dan gizi buruk dan penurunan stunting. 

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Badan Pangan Nasional, Bulog, PT. Pos Indonesia, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lombok Barat. Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) ini akan disalurkan ke masyarakat selama 6 bulan (Januari-Juni 2024), dimana tiap KPM akan menerima beras sejumlah 10 kg.

Dalam pelaksanaan distribusi bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada pihak pemerintah desa didampingi oleh PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) wilayah binaan untuk memastikan jumlah dan kualitas beras apakah sudah sesuai atau belum, dan melaporkan apabila ada ketidaksesuaian jumlah dan sak yang rusak.

Kegiatan distribusi bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah juga dilengkapi dengan berkas SPJ antara lain Berita Acara Serah Terima (BAST) Penerima Bantuan Pangan, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Penggantian Penerima Bantuan Pangan, BAST Penerima Bantuan Pangan Pengganti, dan BAST Penerima Bantuan Pangan Yang Diwakilkan yang dilampiri dengan Surat Kuasa, yang harus dilengkapi oleh Pemerintah Desa melalui sistem aplikasi berbabis android, dengan cara scanner bakode dan didokumentasikan setelahnya dikumpulkan di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Lombok Barat. (bpp-lobar)

 

Mengutip dari laman www.badanpangan.go.id, Pengawasan penyaluran bantuan pangan beras ini terus dilakukan Presiden Joko Widodo bersama Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi. Sebagai salah satu program bantalan perekonomian bagi masyarakat yang rentan terkena dampak fluktuasi harga pangan, kelanjutan bantuan pangan beras diharapkan dapat mendukung daya beli dan tingkat kecukupan konsumsi pangan masyarakat.

 

"Nanti setelah Januari, Februari, Maret, setuju? Setelah Maret, April, Mei, Juni akan ditambah. Kenapa kita berikan bantuan beras ini? Karena itu terjadi di seluruh dunia, di semua negara itu. , harga beras naik, semua naik,” kata Presiden Jokowi saat berpidato di hadapan 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Perum Bulog Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (29/ 1/2024).

 

Sedangkan Presiden Jokowi mengatakan kegagalan panen akibat perubahan iklim telah menurunkan produksi pangan. "Tidak hanya di negara kita. Dulu negara yang biasa kita beli, sekarang berhenti, tahun lalu berhenti, tidak lagi menjual berasnya, karena mereka pakai sendiri di negaranya masing-masing," lanjutnya. Presiden.

 

Kepala Negara mengatakan, kunci menekan harga beras terletak pada peningkatan produktivitas petani di Tanah Air. Sadar akan hal itu, bantuan pangan beras dihadirkan agar masyarakat bisa lebih terbantu.

 

“Saya selalu tegaskan kepada para petani agar produktivitas kita tahun ini bisa ditingkatkan, sehingga (kita bisa) menekan harga agar (tidak) naik lagi. Karena kalau produktivitas beras kita turun seperti tahun lalu, otomatis harganya akan naik, karena pasokannya tidak mencukupi, otomatis harga pasti naik dan itu terjadi di semua negara,” kata RI-1.

 

Oleh karena itu, masyarakat kita bantu dengan 10 kg beras. Ini kita berikan kepada hampir 22 juta penerima manfaat seperti ayah dan ibu. Kita berikan kepada 22 juta rumah tangga.

 

Lalu kenapa ada bantuan ini? Karena di hampir semua negara, harganya sangat mahal. beras yang naik, bukan hanya di Indonesia. Yang penting Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Untuk sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung (cukup), bisa dilanjutkan,” kata Presiden.